Rumbai-rumbai selendang pawana mengusap
roma wajah dengan liuk lembut
Iringan tarian maharani kuning keemasan
selaras debur ombak membuai ritme
Nyiur hijau tak hirau senja memaksa berlalu tatkala rindu pun enggan membiar
Decak haru bagai rengekan anakanak kecil
mengembunkan kenangan di hati
Untuk pesona pantai, betapa hamparan memencar aura menegunkan kagum
Karunia ia makin merasuki renungan,
seakan semua berkelimpahan cumacuma
Aditama ia makin berarti memberi pilihan,
selayak ganjaran kasih Sang Khalik
Nyatalah indah anugerah ini, seindah bukti kasih
itu sungguh tidak berhingga
Kehendak diri merekat di telapak kaki,
karna butiran pasir yang menyapa halus
Adalah pilihan diri meluruhkan dayanya,
karna terhempas ombak di bibir pantai
Meski acap bidal pusaka dan lariklarik
pujangga berlinang tinta air mata darah
Penderitaan mengusung hakekat kebersamaan
dalam keranda sejuta mimpi
Ujaran syukur tak berujung selamanya di
mimbar yang pasrah memugar batin
Negeri berbudaya citrakan keabadian ruby,
flora khatulistiwa keasrian zamrud
Gelora di lanskap alam milik diri
generasi, hening tajamkan pilihan dalam kredo
Haluan seyogianya di depan gugusan dwipa, lahir dari bakti yang diberkatkan
Aku dan kita yang kecil tempo hari
masih merekam amanat
trah leluhur yang tiada ternilaikan
tiada lebih pun sekarung bekal berprestise
Lenterakan penanda betapa alpanya kita
mengintergrasikan makna riwayat
dalam pigura perjuangan
di era pendewaan kepemimpinan kapitalis
Aku dan kita yang kecil tempo hari
masih mendengar suara satu
dan takjub melihat dedikasi
cucuran peluh serta harta
dari kekurangan mereka
agar tegaklah berdiri
Masjid dengan kaligrafi berestetika
bersama kapel dan gereja unik
pura yang mencuar bersama klenteng megah
dan indahnya wihara
Aku dan kita sekarang bersyukur dan
mengatakan
lebih baik kita tinggal di rumah sendiri
dalam damai
bangkit kembali mengadvokasi
seraya melayakkan perbuatan mulia
melandasi wahana kehendak
Nyaring ia terdengar di lubuk hati
bagi insaninsan yang tahu akan siapa
dirinya di atas maha karya
haluan itu takkan pernah surut nilai
sampaikan marwah bangsa milikmu
adalah juga milikku
Catatan :
Reposting dari Kompasiana/bangkemal
Mari nikmati Youtube : http://youtu.be/PziPKZ8m-tM