Renungan Kepekaan Hati

Ibarat kekasih,
mengatakan bintang ini tidak tepat pada garis estetika
tidak berarti tersimpul,
ia tidak menyukai seluruh keindahan kerlipnya
Mari Kondrad, lihatlah tiap nebula-nebula dari mata sukma
demikianlah kekuatan dan luasnya imajinasimu terbentang

Andaikan kekasih,
terinspirasi dari lagulagu... nada, beat, serasi dengan jiwa lirik
tidak berarti terpateri, langgam yang mengilhami adalah milikmu
Mari Kondrad, lihat lentera makna referensial atau tekstual,
yang berpancaran tidak hanya di permukaan kata,
demikianlah hendaknya cahaya yang menyentuh visimu

Adakah desiran angin dapat membawa kembali aksara syair yang telah engkau semai?
Benih testimoni itu telah bersemayam di sabana hatinya
Adakah getiran air mata bahagia jatuh ke relung imaji yang berbeda?
Cinta itu telah merinai merjan di atas dua prasasti dari Ruh Caraka yang sama

Engkau membutuhkan kekuatan?
dengarlah suara-suara spiritual dengan kepekaan hati
Ingatlah selalu apa yang pernah ia katakan
Kau adalah sahabat terbaik selama ini
Biarlah getar-getar suara mengekalkan irama degup jantungmu
Sebab.., pembuktian hari lalu akan berarti ia tidak meninggalkanmu,

walau tidak pernah terucap KEKASIH.

Di malam sunyi, Kondrad mendengarkan renungan arti senyum dialog imajiner*, dari ulangan cerita bersama adik angkatnya sampai saat ini. Di ketulusan sebuah doa, ia remahkan semua zarah-zarah sosok KEKASIH yang telah terwujud, di atas kanvas yang mengabadikan warna-warni kehidupannya. "Aku membutuhkanmu, tetapi.., jika Tuhan mengambil permohonan ini, kembalikanlah dia menjadi suara-suara spritual perjuanganku." Lafaz sebelum tertutup amin dalam doa Makna Kasih.


--------------------------
Catatan : Bersambung.
*) Senyum Theresia dalam Dialog Imajiner Bersama Adik Angkat Saat Berdansa. 
Seri sebelumnya : http://fiksirekon.blogspot.com/2011/07/nikmat-yang-telah-dilimpahkannya.html
Sumber lirik lagu :  http://www.sing365.com/music/lyric.nsf/If-I-Could-Be-Where-You-Are-lyrics-Enya/2B8AAD20B7D3E463482570A0000668FB
---------------------------------------------------

If I Could Be Where You Are
Lyrics written by Roma Ryan
---
Where are you this moment
Only in my dreams
You're missing, but you're always
a heartbeat from me.

I'm lost now without you.
I don't know where you are.
I keep watching,
I keep hoping,
but time keeps us apart.

[chorus]
Is there a way I can find you?
Is there a sign I should know?
Is there a road I could follow,
to bring you back home?

Winter lies before me,
Now you're so far away
In the darkness of my dreaming
The light of you will stay

If I could be close beside you,
If I could be where you are,
If I could reach out and touch you,
And bring you back home.

[chorus]
Is there a way I can find you?
Is there a sign I should know?
Is there a road I could follow,
to bring you back home?

To me...
--------




Memeras Darah di Nadi Rajawali

Tinggi karang-karang persada
Di sanalah aku berdiri
Tilas jujur mahardika memusaka
Di sinilah aku mengabdi

Sembur halilintar menggelegar sumpah
Di sanalah aku menelan ludah basi konspirasi
Angker candradimuka berfatamorgana
Di sinilah kita puas melepas isu sana-sini

Hai .. kamu itu siapa..  nawala patra hampa?
Hai .. maumu itu apa..  sekarang jawablah

Memeras darah di nadi rajawali
Kapan ... kapan bisa maju ini negeri
Mulut bisu telinga tuli hati benci
Miris ...  miris memijar karisma timpang diri

Apa itu kewajiban keramat?
Kompak, kompak, kompak, Saudara
Ini bukan negeri bromocorah
Ini bukan nyali tempe sebelantara
Ini bukan rumpun cecunguk mafia
Ini bukan trah devide et impera
Ini titik nadir sejarah

Tak lebih tak kurang
sisa-sisa mimpi terkalang
------------------------------------------
Repihan refleksi politik : 
Bagiku sendiri politik adalah barang yang paling kotor
Lumpur-lumpur yang kotor
Tapi suatu saat,
dimana kita tidak dapat menghindari diri lagi
Maka terjunlah *

Catatan :
*) kutipan kata-kata dari akhir klip Youtube di bawah ini.
Sumber lirik :  http://liriklaguindonesia.net/other/ost-gie/sita-donna-donna/
Youtube : http://youtu.be/gGvwSn6S2Bs
-----------------------------------------


Donna Donna - Sita


On a waggon bound for market
there?s a calf with a mournful eye.
High above him there?s a swallow,
winging swiftly through the sky.


Reff:
How the winds are laughing,
they laugh with all their might.
Laugh and laugh the whole day through,
and half the summers night.


Donna, Donna, Donna, Donna;
Donna, Donna, Donna, Don.
Donna, Donna, Donna, Donna;
Donna, Donna, Donna, Don.


?Stop complaining!??? said the farmer,
Who told you a calf to be?
Why don?t you have wings to fly with,
like the swallow so proud and free?


Repeat Reff


Calves are easily bound and slaughtered,
never knowing the reason why.
But whoever treasures freedom,
like the swallow has learned to fly.


Repeat Reff 
--------------



Proses Suci Diri dan Seks

Waktu yang singkat, kami habiskan dengan bernostalgia. Teringat kembali kesalahan fatal yang berawal dari sebuah canda, ketika kumis tipisku yang mulai tumbuh dibahas There. "Kog kamu ada, aku enggak?" dahinya mengernyit dengan mata iseng mengerling.  Memang sesekali waktu kami heran, kumis dan jambang ayah mirip gambar wajah Demis Roussos dalam cover albumnya. Mungkin lagi malas cukuran. Lalu aku dan There sibuk mencari jawaban, "Bagaimana kalau nanti kumis Kakak tebal? Masihkah ada cewek yang naksir? Terus, bagaimana nasip Si Ibu, saat lagi 'ehem-ehem' dengan Ayah. Kan yang kena duluan kumisnya." Keluarlah semua resep: teh manis campur jeruk, bunga melati, rosella, kopi, coklat,  jahe, mocca, strawberry. Semua diaduk-aduk dengan krimmer. Tak lupa sedikit rum. Sampai tidak jelas lagi rasanya apa, tapi takut-takut dan geli-geli yang menggila, dan lain-lain seputar ehem-ehem.

Kami rekam jawaban diskusi ini dalam sebuah tape recorder kecil, alat perekam rahasia yang selalu dibawa ayah saat bekerja. Setelah itu, diputar lagi sambil cekakak-cekikik sambil melantunkan lagu seloroh, "There ehem, There gila." There pun tak mau ketinggalan, "Kondrad ehem, Kondrad gila." Keesokan sorenya, kami tiba-tiba dipenuhi ketakutan luar biasa. There mengira aku sudah menghapus semua rekaman itu. Sementara aku pun mengira dia. Benar-benar lupa dan tidak kompak menyimpan rahasia. Setelah masing-masing bertanya, ternyata eh ternyata, semuanya belum terhapus. Dan tape kecil itu sudah tidak lagi berada di tempat semula. Aku dan There mulai menghindari diri bertemu dengan Ayah dan Ibu. Jika berpapasan, tidak berani bertatapan mata. Sampai sekarang, kami pun tidak mengetahui, apakah mereka menyimak atau cuek. Hihi, tatut. Mungkinkah karena kejadian ini, kami selalu dikerjai dalam setiap acara keluarga? entahlah. 

Suatu hari, saat senja segera bergegas menyambut malam, Ayah memanggilku. Kami duduk berdua di bangku taman yang tersedia di teras rumah. Bagiku, inilah pembicaraan antara dua laki-laki yang selalu kukenang. Ayah awali dengan sidikan, "Mari bertanya, mengapa ada perbedaan laki-laki dan perempuan? Apakah hanya seks jawabannya? Lalu, apakah kita anggap seks itu sebagai suatu kenistaan, kotor, dosa kutukan, lalu semua itu berawal kepada wanita? Atau sebaliknya sebagai anugerah yang dipercayakan Allah? Mengapa Ayah mau mendiskusikan hal ini ke kamu?"

Dalam hati, "Dug, matilah aku. Pasti gara-gara tape itu. Ayah selalu mampu membaca pikiran, dan menyampaikan pesan-pesan sederhana berdialog, tanpa menyinggung langsung permasalahanku. Pertanyaan dan jawaban disatukan dalam pesan. Untungnya selalu meneduhkan, karena ia tak pernah menyimpan suara kebapaannya yang tertutur perlahan-lahan. Mudah-mudahan saja kali ini, isi rekaman itu tidak dibahas rinci." 

Lanjutnya, "Kondrad, Ayah bangga melihat kamu begitu cepat mencerna seluruh pelajaran hidup yang Ayah dan Ibu berikan. Kamu terlalu cepat dewasa dibandingkan teman-teman sebayamu. Ayah selalu tersenyum sendiri melihat cara kamu menertawakan kehidupan. Namun akan tiba saatnya nanti, matamu akan melihat peran manusia berantagonis bertaburan, dan kenyataan yang sering berparadoks. Senang sedih semudah sandiwara, dan persis seperti maling teriak maling. Begini, kalau Ayah sebut 'selalu' atau 'cenderung', tidak berarti mutlak ya. Nah, wanita akan selalu bahasakan seks sejauh pancaran inner beauty di dirinya. Ia mau menerima dan berdiri di atas eksistensinya, atau pendirian di atas kenyataan apa adanya. Tahu kan maksud ayah tentang inner beauty? tidak hanya tampilan luar dan fisik saja. Nah, kita? Kita cenderung menghakimi birahi, libido, untuk dunia luar. Semata-mata demi benteng kesucian, kehormatan, kebesaran dan keagungan diri, lewat kata-kata yang dilemparkan ke muka orang lain. Semakin kasar, keras, sinis, kita semakin mencuri kemuliaan itu dari langit. Seakan-akan beralasan, kehormatan itu datang daripadaNya. Surga di tanganku, neraka buat orang lain. Tetapi adalah kenyataan, kita tidak menerima dan lari dari eksistensi diri. Semakin menjauhkan seks, semakin membelahkan jiwa. Mungkinkah ada kesucian diri dengan pribadi yang retak terpecah-belah? 

"Kamu sudah belajar kan di sekolah, arti cinta eros, philia dan agape? Raungan eros itu kadang-kadang seperti ayunan nada melengking tinggi di musik blues. Menyayat hati. Sekarang Ayah mau masuk ke urusan cinta. Dulu, Ayah lagi senang-senangnya musik Mozart. Tapi dia pernah katakan seperti ini, 'Bukan tingkat intelegensia atau imajinasi tinggi yang menentukan kecerdasan seseorang. Cinta, cinta, cinta, itulah sesungguhnya jiwa dan kecerdasan*.' Kamu pasti berpikir, 'Ini seolah-olah berbicara tentang perbedaan identik antara laki-laki dan perempuan.' Tidak, ini bukan persoalan perbedaan. Maksud Ayah adalah, seks dengan segala disiplin ilmu, juga memerlukan kaca-kaca sublimasi. Semakin tinggi kaca-kaca kreasi atau rekonstruksi makna terhadap wanita dan pengertian seks, semakin kita menyadari, inilah jawaban-jawaban mengapa Tuhan mendesain perbedaan. Anugerah perbedaan itu adalah cinta. Demikian juga dengan perbedaan iman atau keyakinan. Sebab, semua yang Ayah bicarakan ini adalah bahasa karunia-karunia Allah. Maka bahasakan seksualitas itu juga sebagai ucapan syukur. Penuhi kanvasnya dalam proses penyucian diri dengan pujian-pujian kepada Allah, jauh ke dasar hati. Ini sebenarnya proses, cara kerja penyucian diri, yang bisa kita kembalikan sebagai tanda syukur menjawab manah Allah. Bajumu akan putih dan bercahaya, pada saat kuas hati dan pikiranmu harmonikan detail warna-warni kehidupan. Oops, sudah hampir malam, Kondrad. Kamu buatin Ayah kopi yah, besok kita lanjutkan lagi."

"Oke, Ayah," mulutku dingin dan kaku. Pikiran mengembara di dinding-dinding lorong buana senja. 

Sangkala remahkan pijaran jingga 
Cakrawala berpagar garis-garis merah saga 
Terjura sambutan melabuhkan Sang Surya 
Terlempar aku dalam pengantar kaca-kaca

"Terima kasih Ayah Angkatku."
-------------------------------

Catatan : *)Ricard Pratama, Kata-Kata Motivasi Pembakar Semangat, hal.80
Fragmen terkait bersambung :
http://fiksirekon.blogspot.com/2011/08/ambillah-ya-tuhan-semua-milikku.html
Sebelumnya :
http://fiksirekon.blogspot.com/2011/07/nikmat-yang-telah-dilimpahkannya.html
---------------

Wolfgang Amadeus Mozart disebut-sebut sebagai anggota freemason. Tabukah? Tentu tidak perlu ada kesederhanan yang dibuat-buat sulit. Maka, tidak ada satu pun alasan yang dapat ditemukan penulis, mengklaim secara total, dan tidak melihat siapa Mozart dari mahakarya, pengaruh dan sumbangsihnya di dunia musik. Apalah diri kita dan seberapa sumbangan kemampuan yang telah kita berikan kepada dunia. Dalam penelitian, musik Mozart ternyata mampu meningkatkan kecerdasan balita dan anak setingkat TK (silahkan digoogling). Tapi sering menjadi krusial dalam analisa, untuk melakukan dengan kesengajaan atau tidak, prejudice dari satu sudut pandang kepada keseluruhan demi keperluan atau kepentingan tertentu, pembiasan dengan memanfaatkan ketidak mengerti atau lupa.

Hal yang sejajar dengan pertanyaan, apakah dengan terinspirasi, menyenangi tema lagu dan jenis musik, ngefans dan salut dengan kerja keras mereka, sering mendengarkan suara Freddie Mercury (homoseksual), Goerge Michael, mungkin saja Boy George (rada kemayu), David Bowie (isu biseksual), t.A.T.u. (selalu mengusung tema lesbian), dan lain-lain, atau secara umum mengagumi penulis, filsuf, artis, ilmuwan dan tokoh lain yang disebut-sebut melanggar ketabuan, berarti juga kita memiliki prinsip yang sama karena kepribadian yang berbeda itu?

Draf tulisan ini sudah lama dibuat. Yang jelas penulis tidak terkait sama sekali, atau memberikan maksud dengan tendensi apapun tentang hal demikian. Murni saja dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan waktu kekinian.  Sudah dalam hitungan abad toh sejarah itu. Nah loh, bentul khan?

'Ambil yang baik, buang yang tidak bermanfaat,' satu adagium jadul terbaik ketika berkomitmen untuk belajar. So Sahabat Inspirasi, nikmati saja bilamana kita punya prinsip dan berpikir konsisten dengan kesederhanaan analisa. Salam. 
----------------------------------

Wolfgang Amadeus Mozart - Mozart: Piano Concerto No. 21 in C Major KV 467 - I. Allegro Maestoso by orchardmusic. Copyright 2010 www.kuk-art.com - Josef-Stefan Kindler & Andr.

Wolfgang Amadeus Mozart - Mozart: Piano Concerto... by orchardmusic

Air Mata Menjadi Darah dan Sia Sia


Murid itu berlalu. Sang guru sebenarnya memendam kekaguman atas muridnya tadi. Dialog itu mengangkat kembali kenangan akan anaknya yang tersungkur dalam pangkuan. Ia mati bersama laskar-laskar perdamaiannya. Masih tersimpan, rekaman catatan doa seorang anak yang berbicara tentang nilai keabadian dalam sakratul maut, saat satu peluru telah menembus dada dan menelan bulat nafas terakhirnya, setelah mulut terucap doa,
-
Yah Tuhan,
Ketika mataku masih merasa, 
ketulusan mengukir lukisan hati kami
Seperti butiran embun membasahi tangan
Dan embun itu telah berubah menjadi air mata
 
Inikah kasih yang Engkau berikan bagi kami?…….
Akankah air mata ini selamanya menjadi darah?

Tuhan, jawablah dalam doaku
Aku sesungguhnya mencintai ketenangan 

dan inginkan perdamaian
Tapi dunia selalu memberi alasan
Tidakkah kasih itu ada karena anugerahMu?
Dan keabadian kasih itu 

adalah ciptaanMu sesungguhnya…. 
tidak Tuhan, aku tidak mengumpat cobaanMu
Aku hanya ingin Engkau mengerti
Kasih pasukanku adalah tulus, 

kasih pasukanku adalah murni, dan kasih itu abadi
Jika sesaat nanti tiada ruang dan waktu,
tetap ada harapan yang menyelamatkan kami
Hanya itu saja yang aku minta……hanya itu saja


Kalau memang tulang dan daging dingin ini 
tersiksa menjadi tanah
harapanku haruslah tetap abadi dan,…..
menjadi milik musuh musuhku
Karena kami sesungguh mengerti dengan Allah yang sama, 

Tuhan yang sama
Satu dan penuh kasih
Maka kehendakMulah yang terjadi


Ayah, damaikan hatimu
agar aku kembali bebas di dalam TanganNya
--------------------------------------------------------

Keterangan : Postingan lama
Terinspirasi dari : http://en.wikipedia.org/wiki/Khan_Abdul_Ghaffar_Khan 
Postingan lama, Perdamaian III (tamat). Lanjutan dari : 
-
-

How Can I Keep from Singing Lyrics
Artist(Band):Enya

My life goes on in endless song
above earth's lamentations,
I hear the real, though far-off hymn
that hails a new creation.

Through all the tumult and the strife
I hear it's music ringing,
It sounds an echo in my soul.
How can I keep from singing?

While though the tempest loudly roars,
I hear the truth, it liveth.
And though the darkness 'round me close,
songs in the night it giveth.

No storm can shake my inmost calm,
while to that rock I'm clinging.
Since love is lord of heaven and earth
how can I keep from singing?

When tyrants tremble in their fear
and hear their death knell ringing,
when friends rejoice both far and near
how can I keep from singing?

In prison cell and dungeon vile
our thoughts to them are winging,
when friends by shame are undefiled
how can I keep from singing?
------------------------------------


Dialog Perdamaian Murid dan Guru

Guru, ini pernah terjadi dalam hidup kita. Berulang-ulang kali. Pendangkalan berlawanan arah kembali lagi terjadi, guru. Dan aku capek melangkahi awal yang sama.
Siswaku yang Mahasiswa. Coba lihat gambar ini. Dalam waktu 5 detik, adakah yang salah menurutmu?
(ket.gambar: kibaran bendera ke belakang pada saat layar terkembang, sebuah miniatur perahu layar)
Guru, aku tidak berani menjawab, walaupun aku tahu kepada siapa. 
Berarti kamu sudah tahu jawaban sementara. Tapi aku tidak bicara siapa-siapa. Ini pelajaran mendasar hidup umat manusia.
Guru, tidakkah lebih baik belajar soal kematian? Ternyata waktu 5 detik pun, bukan lagi milik manusia pemilik jagad untuk bicara kehidupan. Kalau begitu, sia-sia berpikir tanpa bicara siapa. 
Siswaku, renungkan satu hari saja, agar kamu tahu lebih banyak tiap-tiap detik itu. Besok kamu aku liburkan. 
Guru, apa maksudmu sebenarnya? Aku protes pernyataan itu.
Siswaku, untuk mau dimengeri, mengertilah dulu panggilan imanmu. Kamu pernah menanyakan arti panggilan ketika berdiri di atas panser. Tetapi nyatanya, kamu tidak melepaskan satupun peluru dari mesin bren beratmu itu. Padahal ada perintah tembak. Mengapa? Kamu memang memanipulasi hal itu karena satu alasan. Banyak perintah-perintah yang tidak sama, berubah setiap detik. Kamu mendapatkan keringanan sanksi karenanya. Puaskah diri mencuci tangan? Mengapa tidak berani jika kamu hanyalah pion? Guru tahu sesungguhnya satu alasan. Tidak ada yang salah dengan konsistensi prinsip dan iman. Kembalilah ke habitat itu sekarang. Karena kamu terlena dengan otak 5 detik dalam diam. 


Hei, matahari tidak tenggelam di laut. Hukum-hukum besar hatinurani manusia tidaklah berbeda. Maukah keutuhan manusiamu tenggelam di laut? Maukah kamu dibilang tidak gila hanya karena ikut-ikutan? Kebebasan pilihan adalah anugerah. Maka dengan kebebasan itu kamu akan menemukan prinsip-prinsip hati nuranimu tanpa takut atau ikut-ikutan. Kerajaan surga bukanlah dunia. Uni jagad raya bukanlah surga. Tetapi kita bukanlah debu jaman. Kita bukanlah kutukan jaman. Kita tidak ditutut untuk penebusan dosa-dosa sejarah. Panjangnya sehelai rambutmu itu, adalah ukuran umur hidupmu. Sama dengan ukuran detik per detik dari angka 5. Lalu... hanya untuk berpikir kepada siapa? Sesungguhnya,  kekekalan perubahan waktu terikat dengan hati nurani manusia satu dengan manusia satu lainnya. Siapapun ia, bukan karena seiman atau tidak. Musuh atau bukan musuh, pelurumu telah tertahan. Inilah tuntutan panggilanNya. Jangan menoleh lagi seperti bendera itu. Kamu menyanggah kehendak Guru Tertinggi kita?
Guru, cukup, cukup. Maafkan aku yang lelah untuk menahan diri dan lupa.
Siswaku, tebarlah kesabaran, dan kamu akan menuai kasih di ladang imanmu. Gunakan kekerasan jiwa dan kekokohan prinsip sekeras-kerasnya, untuk tanganmu berkarya. Untuk  akalmu membelah kesalahan dan kebenaran, pada tempatnya yang tepat. Ingatlah, Guru Tertinggi lebih mencintai kebersihan dan kesucian hati, daripada dendam dan benci. Maka kasih adalah kemenangan abadi. Kebencian akan menyisakan kesalahan, kekecewaan, penyesalan terdalam, kerapuhan jiwa, bagi siapapun dan dimanapun ia berada. Lalu, jangan tarik-tarik tiang kakiku demi pamor. Jangan mudah terjebak dalam lingkaran pikiran semata hanya dengan makanan pengakuan. Karena apa? Jika hanya memanjakan lemahmu dalam keteguhan, maka bendera dendam dan kebencian selamanya berlawanan arah. Kamu bukan senjata kebencian. Ingatlah, satu kamu berati bagi semua.
----------------------------------------------
Keterangan : Perdamaian II (tulisan lama)
-
-
Chris De Burgh: The Road To Freedom Lyrics
Songwriters: Chris De Burgh

I feel the wind blowing through my doorway
It?s telling me that the summer?s gone
And the winter waits in shadow
Waiting with the storm

I am old and my bones are weary
And my son he is all I have
But he has gone to fight for freedom
Leaving with my heart

All my life I have loved this land
Worked it with my hands
But can this freedom send the rain
When seed is in the ground

Can this freedom heal the pain
And bring my boy back to me again?
Oh oh oh

I watched them sail from the rocks below me
'Twas like the sea in its endless rage
Many fall on the road to freedom
Dying on the stones

All my life I have loved this land
Worked it with my hands
But can your freedom send the rain
When seed is in the ground

Can your freedom heal the pain
And bring my boy back to me again?
Oh oh oh

Late last night as the world was sleeping
I dreamed my boy, he was calling out
'Cos he was lost in some dark forest
And snow was falling down, falling on the ground, ooh
---------------------------------------------------------------------
Sumber lirik : http://www.metrolyrics.com/the-road-to-freedom-lyrics-chris-de-burgh.html , Youtube : http://youtu.be/lzWLI4aUuo0 



Tuhan Bukanlah Tuhan, Apa Yang Tersisa

Sungguh lelah berjalan dengan waktu. Besok adalah hari lalu. Lusa adalah sejarah. Tahun demi tahun wajah jaman tetap sama. Siapa aku sebenarnya? Siapa kamu sebenarnya? Siapa kita dan mereka sebenarnya? Berubah-ubah mengikuti gerak roda jaman. Lebih baik aku menjawab, aku adalah kotak kosong. Ambillah semua harga itu menjadi milikmu sendiri.
-
Jika manusia diberi kemampuan emosi melebihi malaikat, untuk apa kaki lelah mengitari jalan pikiran berputar-putar?
-
Jika manusia diberi kemampuan moral setinggi IQnya, untuk apa lagi pertanyaan-pertanyaan searah mengulang kembali nilai-nilai iman manusia hanya untuk tahta diri?
-
Jika manusia punya pengalaman berharga sebagai guru panutan, mengapa selalu tergantung dan mencari tiang-tiang berpamor?
-
Jika manusia belum mengalami hari-hari belajar untuk berlayar, semua tumpahan ilmu tidak lebih muntahan waktu yang acap kali dibersihkan lagi. oleh pelayan-pelayan lonceng kematian. Tanpa merasa malu, mereka juga kelelahan memungut aib badai amarah.
-
Maka lebih baik hanya menjadi sebuah lencana, jika suaramu tak lebih tak kurang hanya untuk kamu. Kamu masih tetap kamu. Sia-sia ruh kesejatian menjadi milik. Lebih baik menjadi satu tuan dalam gerbong kereta berbeda arah. Bisakah teorimu menembus pembatas jaman selama akumulasi pengalaman kamu adalah kamu semata? Baju dan topi kesatuanku itu sudah aku simpan rapi dalam daging dan tulang. Tapi mata kita terbutakan dengan satu permainan, tanpa keteguhan prinsip dan iman.
-
Silahkan lencana kosong itu disematkan. Sekali anomali, niscaya adalah klaim benci dan dendam selamanya. Nikmati “cara” untuk kepuasan, dan lihatlah apa yang terjadi. Waktu mengalahkan perubahan tanpa solusi. Mengapa klaim itu berubah menjadi manusia? Manusia bukanlah manusia. Sorga bukanlah surga. Tuhan bukanlah Tuhan. Apa yang tersisa? Ilusi atau keangkuhan?
--------------
Keterangan : Postingan lama Perdamaian I (bersambung)
-
-

Cat Stevens: Peace Train Lyrics
Songwriters: Yusuf Islam

Now I've been happy lately
Thinking about the good things to come
And I believe it could be
Something good has begun

Oh, I've been smiling lately
Dreaming about the world as one
And I believe it could be
Some day it's going to come

'Cause out on the edge of darkness
There rides a peace train
Oh, peace train take this country
Come take me home again

Now I've been smiling lately
Thinking about the good things to come
And I believe it could be
Something good has begun

Oh, peace train sounding louder
Glide on the peace train
Come on the peace train
Yes, peace train holy roller

Everyone jump upon the peace train
Come on the peace train

Get your bags together
Go bring your good friends too
'Cause it's getting nearer
It soon will be with you

Now come and join the living
It's not so far from you
And it's getting nearer
Soon it will all be true

Oh, peace train sounding louder
Glide on the peace train
Come on the peace train
Peace train

Now I've been crying lately
Thinking about the world as it is
Why must we go on hating
Why can't we live in bliss

'Cause out on the edge of darkness
There rides a peace train
Oh, peace train take this country
Come take me home again

Oh, peace train sounding louder
Glide on the peace train
Come on the peace train
Yes, peace train holy roller

Everyone jump upon the peace train
Come on, come on, come on
Yes, come on the peace train
Yes, it's a peace train

Come on the peace train
Oh peace train
-----------------------------------



Ikuti Kata Hati Senyummu Tertanda

Akhirnya terjawab sudah
Tanda senyum yang engkau berikan
Ketika suara membeku dan mulut tak mampu menari 
Hati dan Waktu membimbing jalan anak manusia dalam pelepasan

Kasih itu luas membentang sepanjang langit
Ia tertabur bagai bintangbintang tanpa genggaman
Indahnya mengindahkan setiap pemilik mata
Saatnya bumi tersapa kembali

Pemilik senyum memilih cara yang sama
Karena kasih, iman, dan harapan
Seakan membalikkan cerminku sendiri
Kerendahan hati adalah kemuliaannya

Pesan kasih bergema kuat jika ada pengorbanan
Memberi tanpa tersisa harapkan kembali
Percaya tanpa terulur tangan memintaminta dipercaya
Mengorbankan diri tanpa bayangbayang inginkan pengakuan


Bisikannya seakan terdengar, I Hope U Dance dilantunkan bersama tari. Tarian yang lepas, senyum yang penuh kebebasan, tulus yang mengasasi kata percaya, adalah cambuk untuk saling mendukung, cambuk untuk bangkit dari bilur-bilur reinkarnasi mimpi di jejak kelamnya mimpi menapaki jalan kehidupan, dan bangkit dari keterpurukan tanpa perlu lagi logika take and give. Luka lama selalu ada dalam diri manusia, tetapi memberi bukanlah hanya untuk mengobati. Ia panggilan utuh kehidupan untuk saling mendorong dan meneguhkan.

Bisikannya seakan terdengar, berikan juga lagu ini untuk sahabat, cindera kasih untuk mereka. Lemparkan topi toga setingggi langit, mari menari dalam karya. Indahkan bumi dengan cahaya kasih, berilah satu saja arti yang engkau bisa, bagi perjuangan bersama.

Bisikannya seakan terdengar, kedalaman itu untuk semua. Kembalilah ke jalan yang pernah dilalui. Bila saatnya sahabat berjumpa, akan ada canda dan rindu yang terlepaskan. Walaupun hanya satu yang mampu disumbangkan, atau dengan “sumbangnya” kata-kata, sahabat sejati mengetahui ketulusan di balik pesan. Follow ur heart, i believe. i believe, i believe...in you…. I’m right behind you.*

Bisikannya seakan terdengar, janganlah gelisah dan merasa sepi dalam pertentangan batin. Jangan sekali pun ragu atau tunduk dengan ketakutan sendiri. Perjuangan masihlah sangat panjang…. Sobat, satu kata bisa menembus kepala, tapi hati bukanlah hanya mulut. Tiada paksaan aku percaya jika bukan yang sesungguhnya. Tariklah satu nafas dan bentangkan kedua tangan. Dalam suka dan duka, renungan membimbing kita jauh dari kegelapan, atau tidak karena ketiadaan…. But, I believe in U.*




Catatan:
*) kutipan lirik I Believe in You
Tulisan terkait sebelumnya : 
Sumber lirik : 



I Believe In You (Duet with Celine Dion) Lyrics
Artist(Band):Il Divo

Lonely, the path you have chosen
A restless road, no turning back
One day you will find your light again
Don't you know
Don't let go be strong

Follow your heart
Let your love lead through the darkness
Back to a place you once knew
I believe, I believe, I believe in you
Follow your dreams
Be yourself, an angel of kindness
There's nothing that you cannot do
I believe, I believe, I believe in you

Tout seul
Tu t'en iras tout seul
Cœur ouvert
A l'univers
Poursuis ta quête
Sans regarder derrière
N'attends pas
Que le jour
Se lève

Suis ton étoile
Va jusqu'où ton rêve t'emporte
Un jour tu le toucheras
Si tu crois, si tu crois, si tu crois
En toi

Suis ta lumière
N'éteins pas la flamme que tu portes
Au fonds de toi souviens-toi
Que je crois, que je crois, que je crois
En toi

Someday I'll find you
Someday you'll find me too
And when I hold you close
I know that it's true

Follow your heart
Let your love lead through the darkness
Back to a place you once knew
I believe, I believe, I believe in you
Follow your dreams
Be yourself an angel of kindness
There's nothing that you cannot do
I believe, I believe, I believe in you



I believe, I believe, I believe in you (x2)


Menanti Senyum Kekasih Inspirasi


Kerinduan akan kekasih inspirasinya tidak akan pernah terhapuskan dalam kesunyian. Tidak akan pernah bisa dipungkiri, terkadang sesaat langkah harus terhenti ketika tergetar intro nada everlasting song Julio Iglesias, If You Go Away. Menyayat kalbu setiap aliran kata dan nada. Lagu yang telah terarsip abadi dalam album reuni. 


“Berimajinasilah, bila ketulusan dan kecewamu tidak menyelimuti lembaran waktu, aku akan senandungkan irama jiwaku. Tulusku bersama ketulusanmu. I’ll talk to your eyes, that I…………,” cindera untuk Sang Kekasih yang mewakili keabadian terukit di lubuk hatinya.
-
Ia mencari saat yang tepat untuk berkata, “Lihatlah dan ijinkan aku berlutut di hadapanmu dalam kelelahan mencari kata-kata. Teruntai kalimat yang tulus tanpa belenggu lagi. Dengarlah janji dan permohonanku dengan kerendahan hati, sekali lagi :
-
'Seribu manusia tak akan membuatku takut,' 
Ayah pernah berkata
'Tapi satu manusia pembawa kesejukan dalam damai akan meluluhkan nyali,' 
Ibu pernah cerita


Seribu cerca tidak akan pernah membuat 'ku bergeming, tetapi
satu kekecewaan harus kutawar dengan sejuta maaf,……… harus
Seribu ketetapan kata pisahmu dingin kutepis
tapi satu tanda kedamaian akan langsung menghunus ulu hati
Biarkan seribu kehinaan jadi hukuman atas salahku
hanya satu yang aku inginkan, tanda kerelaan maaf
hanya……..satu……… tanda……..tanpa beban lagi
senyummu di negeri awan kita yang ter-delete




Sampai berkalang tanah, aku menanti……..senyummu
bukan tangis, diam atau hahahihi
Kebahagiaanku ada dalam ketulusan senyum itu
tanpa setitik pun air mata


Jika tidak……, maka tiadalah arti kenangan dan percaya
Aku tetap pulang berjalan kaki
Dalam gerimis hujan, I won't cry
Entah sampai kapan, reinkarnasi mimpi kan terhenti"




"Wicked Game" Chris Isaak


The world was on fire and no one could save me but you.
It's strange what desire will make foolish people do.
I never dreamed that I'd meet somebody like you.
And I never dreamed that I'd lose somebody like you.


No, I don't want to fall in love (This world is only gonna break your heart)
No, I don't want to fall in love (This world is only gonna break your heart)
With you (This world is only gonna break your heart)


What a wicked game to play, to make me feel this way.
What a wicked thing to do, to let me dream of you.
What a wicked thing to say, you never felt this way.
What a wicked thing to do, to make me dream of you and,


I want to fall in love (This world is only gonna break your heart)
No, I want to fall in love (This world is only gonna break your heart)
With you.


The world was on fire and no one could save me but you.
It's strange what desire will make foolish people do.
I never dreamed that I'd love somebody like you.
And I never dreamed that I'd lose somebody like you,


No, I want to fall in love (This world is only gonna break your heart)
No, I want to fall in love (This world is only gonna break your heart)
With you (This world is only gonna break your heart)
No, I... (This world is only gonna break your heart)
(This world is only gonna break your heart)


Nobody loves no one.

Chris Isaak - Wicked game by choupinet75