Firasat 20.30

siapa seperti damai yang menguratnadi
tiada rentan memeta sayatan segala mula
   pergilah saja, tunjukkan telahan ini tiada
   bagaimana dinazar seketika sadar dimiliki
siapa peduli seperti sapaan rindu menyigi pagi
tiada tertahan napas menghangati selasar pasrah
   pergilah saja, berikan kesaksian dan kenakan tanda
   bagaimana debudebu terseka bersih seketika homili

tataplah kepekatan di sindang pemangkinan
riakriak batin tersekap hasrat mempersilihkan
memori 20.30 mengiras firasat perlawanan
   takkan mematah sedetik pun
   arah putaran

tataplah ribaan pelangi bulan separuh
memupus anarki singgasana akanan
warnawarni bunga tercerap keiklasan
   tak sekedar tinggalan nisbah  
   setia yang menyatu

tataplah diamdiam tanah yang menaruh
dingin membeku hening yang rengkuh
karang mengempar terhempas masih
   takkan merisik baitbait misteri
   luruh di sisi lirih

sejenak merunduk usai tangan menangkup
    nyatalah rembah melebur butiran prisma
pengindra sinarmenyinar hingga sesayupsayup
    nyatalah lilin dan api meraga sungkawa
bermalammalam mendamba jawaban doa
    nyatalah penglihatan hiasan madah
keugaharian yang dicamkan
    berkarunia tabah

jika syarat linangan lilin hantaran kirana
    membakar kedua paru dengan meminta
kesarwaan beranjak menyusuri bias mega
    merebak cakrawala dan helaian masa
usahkan sefasih simile buncak kian menitik
    kedalaman distilir seruni menggemai larik  
mendengar bisik seangin perbahasa penanda
    betapa kesementaraan kita juga mereka
gatra berantara sutra

sungguhpun wajar kekitaan bagian
   jurai fajar pada pagi yang berazam
skrin memorial mengeraikan penyangkalan
   mengejar harapan usai menyagar silam
embunembun menamai alam

bangkitlah
meski terpaku sesal yang dalam
baitbait abadiah
hari kehormatanku doamu bersemayam

demikian aku, engkau menjadi
seperti yang  d i j a d i k a n



Catatan khusus:
Tulisan diangkat bertema kepergian ibu dan terkait: Reinkarnasi Mimpi Kehilangan. Pilihan lagu Youtube gara-gara nonton sebuah acara tv, We Sing For You, beberapa jam lalu. Waw, sedih tapi jempol. Setuju, liriknya memang kuat. Terima kasih.

Teriring ucap:
Selamat Menyambut Hari Kemenangan 2013 M/ 1 Syawal 1434H –kebanggaan bersama. Mohon dimaafkan, Sahabat, sengaja atau lupa, lahir dan batin. Serta Dirgahayu Kemerdekaan RI ke-68. Merdeka.