Nikmat yang telah DilimpahkanNya Terampas

Untunglah aku dan Theresia tertanam akar pendasaran yang selalu mereka nasihatkan, bahwa hubungan kami adalah kakak dan adik. Selalu, kami adalah satu keluarga besar. Kendati sulit dicerna dengan ilmu pelajaran di sekolah kala itu. Sambil berdansa ala kadarnya, aku dan There hanya bisa menundukkan kepala menghindari tatapan tajam yang menghunus dan membedah rekahan hasrat sepasang remaja yang terpendam.  Hasrat berkobar-kobar karena dorongan libido akibat perubahan fisik dan mental kami. Ehem, benar-benar kami dites. Pelajaran baru, laki-laki tidak boleh tabrak sana-sini dan perlu menahan diri.

Persaudaraan ini masih kental terasa saat bertemu liburan lalu. Aku kuliah di Jakarta dan dia biarawati sebuah ordo kesusteran yang bergerak di bidang kemanusiaan di Bandung.

Sentilanku, "Kog ada yah, wanita cantik mau jadi suster. Kasihan dong pengagumnya." Hem, aku lihat senyumnya yang khas dan terindah seperti di dialog imajiner. Sebuah lukisan yang mengabadi di dinding hati. 

"Kak, sudah lama aku ingin memberikan cd, The Prayer of the Children ini ke Kakak. Sengaja kubeli dua. Bagiku Kakak pengganti orang tua angkat kita. Begini lho, Kak. Mengapa terpanggil? Tuhan memilih aku, demikian yang kuyakini, adalah untuk mau mengerti lebih dalam lagi semua penderitaan, apa yang terlempar jauh dari gemerlapnya dunia fana. Lagu di cd ini membuka cakrawala baru bahwa masih banyak saudara-saudara kita, dari satu iman atau bukan, dari anak darah Abraham atau bukan, telah kehilangan ayah, ibu, saudara-saudara, dan sahabat terkasih mereka. Bahkan kehilangan nyawanya sendiri. Intinya, semua kewajaran kasih yang telah dilimpahkan Tuhan melalui karya-karya tanganNya menjadi sia-sia di tangan-tangan yang berkelimpahan kepongahan dan kesombongan, yang hidup tersandera hedonisme atau yang hidup menurut keinginan darah dan daging semata. Ketika kita semakin tidak tahu apa yang kita perbuat, lalu tangan-tangan dibersihkan dari alasan dan akibat yang memicu reaksi berantai dengan sewenang-wenangnya memberikan ciuman kepada kematian, aku merindukan suatu hari nanti adalah terang dan nyata, satu demi satu peristiwa yang pernah terjadi di mimpiku, ada pelukan erat tanpa memilih siapa dan dari pihak mana anak-anak itu berada, ada titis air mata kehilangan yang sama dengan mereka yang menjadi korban kebiadaban tanpa mereka tahu apa yang terjadi dan mengapa mereka yang harus mengalami semua itu. Misiku sebenarnya tidak berbeda jauh dengan lagu yang terinspirasi dari perang di Serbia, Bosnia, dan Kroasia, yang hampir-hampir tiada tersisa harapan perdamaian lagi. Satu kor refleksi atas kenyataan anak-anak korban kekerasan tanpa batas di berbagai belahan dunia. Melalui doa, kita tidak tahu persis sebenarnya, berapa banyak doa-doa, dan seberapa besar kekuatan seluruh doa itu terkabulkan. Tetapi dalam nama kasih, kita percaya, Tuhan mau mendengarkan harapan-harapan setiap insan yang merindukan kesejukan jiwa-jiwa, perdamaian di atas semua prahara, dan bekerja melalui buah karya tanganNya di hati mereka-mereka yang terpanggil." 
-
"Kak, simpan ya baik-baik cd ini. Aku tidak pernah melupakan masa kecilku juga kenangan terindah bersama Kakak. Tapi harus kukembalikan semua nikmat yang telah diberikan Tuhan selama ini sebagai tanda terima kasihku kepada mereka yang kewajaran kasihNya telah dirampas, meskipun itu adalah orang-orang yang ada di sekelilingku tanpa melihat siapa dan dari mana mereka sesungguhnya, tanpa kepentingan di luar misiku.  Bagi mereka yang tidak terjangkau, kami mungkin hanya bisa membantu apa saja yang kami mampu, selain memberikan kekuatan peneguhan harapan di dalam doa-doa. Kalau Kakak sayang aku, ingatlah lagu itu dan berdoa. Agar suatu hari nanti mereka yang masih tenggelam dalam ketiadaan kasih, mau mendengarkan setiap permohonan kita seperti juga doa anak-anak itu." Lirih suara mengalirkan perkataan sederhana dan terurailah sudah niat luhurnya selama ini. 
-
"Hem, aku pun terharu dengan totalitas sublimasinya. Terima kasih, Sis! Masihlah terdengar indah, kamu memanggilku Kakak."





The Prayer of The Children
(Baylor Men's Choir)
Can you hear the prayer of the children
on bended knee, in the shadow of an unknown room?
Empty eyes with no more tears to cry,
turning heavenward toward the light.
Cryin' Jesus help me to see the mornin' light of one more day,
but if I should die before I wake,
I pray my soul to take.

Can you feel the hearts of the children
aching for home, for something of their very own?
Reaching hands with nothing to hold on to,
but hope for a better day, a better day.
Cryin' Jesus help me to feel the love again in my own land,
but if unknown roads lead away from home,
give me loving arms, away from harm.

Can you hear the voice of the children
softly pleading for silence in their shattered world?
Angry guns preach a gospel full of hate,
blood of the innocent on their hands.
Cryin' Jesus help me to feel the sun again upon my face.
For when darkness clears, I know you're near,
bringing peace again.
Da-li cu-je te sve dje-cje mol-it-ve?
Can you hear the prayer of the children?