Memeras Darah di Nadi Rajawali

Tinggi karang-karang persada
Di sanalah aku berdiri
Tilas jujur mahardika memusaka
Di sinilah aku mengabdi

Sembur halilintar menggelegar sumpah
Di sanalah aku menelan ludah basi konspirasi
Angker candradimuka berfatamorgana
Di sinilah kita puas melepas isu sana-sini

Hai .. kamu itu siapa..  nawala patra hampa?
Hai .. maumu itu apa..  sekarang jawablah

Memeras darah di nadi rajawali
Kapan ... kapan bisa maju ini negeri
Mulut bisu telinga tuli hati benci
Miris ...  miris memijar karisma timpang diri

Apa itu kewajiban keramat?
Kompak, kompak, kompak, Saudara
Ini bukan negeri bromocorah
Ini bukan nyali tempe sebelantara
Ini bukan rumpun cecunguk mafia
Ini bukan trah devide et impera
Ini titik nadir sejarah

Tak lebih tak kurang
sisa-sisa mimpi terkalang
------------------------------------------
Repihan refleksi politik : 
Bagiku sendiri politik adalah barang yang paling kotor
Lumpur-lumpur yang kotor
Tapi suatu saat,
dimana kita tidak dapat menghindari diri lagi
Maka terjunlah *

Catatan :
*) kutipan kata-kata dari akhir klip Youtube di bawah ini.
Sumber lirik :  http://liriklaguindonesia.net/other/ost-gie/sita-donna-donna/
Youtube : http://youtu.be/gGvwSn6S2Bs
-----------------------------------------


Donna Donna - Sita


On a waggon bound for market
there?s a calf with a mournful eye.
High above him there?s a swallow,
winging swiftly through the sky.


Reff:
How the winds are laughing,
they laugh with all their might.
Laugh and laugh the whole day through,
and half the summers night.


Donna, Donna, Donna, Donna;
Donna, Donna, Donna, Don.
Donna, Donna, Donna, Donna;
Donna, Donna, Donna, Don.


?Stop complaining!??? said the farmer,
Who told you a calf to be?
Why don?t you have wings to fly with,
like the swallow so proud and free?


Repeat Reff


Calves are easily bound and slaughtered,
never knowing the reason why.
But whoever treasures freedom,
like the swallow has learned to fly.


Repeat Reff 
--------------