Mahatahu yang Entah

Momen Kuda Lumping*

“Hai, Master Banner! Mungkin, mungkin Master menyangka karakterku bersusur galur ‘equus ferus’, asli keturunan bernaluri liar. Ah, aku ndak punya kutil di bawah ekor. Aku kian jinak dan kian mahatahu. Ada sesuatu yang ditutup-tutupi Master dan dipaksa wajar. Panorama di telinga Master tak lain gelegata yang merawan nyali seputar peras-memeras keringat kreativitas dengan sensasi casus belli. Betapapun bau serumen berbaur daki menyunduk hidung siapa saja yang rela kekaguman dipercagar, Master menikmati kombinasi fatal membabar-liar. Wajarlah tersamar niat liar itu. Alhasil, benar-benar rumput liar nasib Mbumble. Maestro Mbumble yang baru sadar boro-boro tersenyum lebar buru-buru dicetar-cetar dibiarkan terkapar. Master ikon kepakaran radas pacu jantung yang terkenal duet maut panas-dingin - gerak refleks berkecepatan tinggi spontan bereaksi.

Kuda lumping bersin-bersin seraya komat-kamit merasai vibrasi ironi. Ada sesuatu yang ditutup-tutupi dan dipaksa terlihat sempurna. Adakah gelagat Master bernama merasa: merasa mahabijak alih-alih mahamulia, merasa mahasuci alih-alih mahakuasa, setelah mahatahu alih-alih jarang mandi? Oh, itu dia si hiruk-pikuk. Oh, itu dia properti si kaku-kikuk.

Atas nama se-Huha, alih-alih metode tulang-belulang dipilih-pilih. Turang jala tak jera-jera membarah fakta menjarah sejarah. “Jika yang salah gagal kukeloni karena alih-alih, data dan fakta gagal kusulap karena pilih-pilih,  bukan Master gelarku niscaya.” Master tak menyadari namanya telah terdaftar di badan tribunal seluruh penghuni.

Nasib Maestro Mbumble tersiklis kardiak mengenaskan. Ketimbang mendadak ambruk terkejang-kejang tersengat radas, Maestro melayangkan sinyal rahasia:

“Hoi, Master! Tolonglah mandi! Aku hadiahkan wangi- wangian luks. Upeti untukku sebagian buatmu. Asalkan rambutku tak lagi beruban akibat jengah - tragis menjiwai kesangatan rasa se-ga-la-ku pangkal malapetaka. Lepaskan ia dari penangkaran ge-de ra-sa. Kurang apa lagi, Master? Ti-tah-lah suka-suka!”

******
Di wilayah kultur yang dicengkeram generalisasi, penghuni keranjingan memperjelas diri melalui afiliasi - seleksi nilai-nilai atas dasar identitas atau simbol-simbol belaka. Yel-yel terkondisi canggung, sampel-sampel dimodifikasi latah, kepatuhan diriskan dalam sekam, serapan serasah bersenyawa ekstrim, dan menunggu pemicu peristiwa.

Semalam suntuk kuda lumping duduk merenung :

Ketika standarisasi lugu penghuni diasumsi, pembodohan merayakan pelanggaran demi pelanggaran. Yang dikutuk ramai-ramai justru ditiru, ini dunia politik, Saudara. ‘Golden Rule’ didalil bumerang, o, ini ‘Tu Quoqe’, Saudara. Telunjuk pembohong menuduh kaubohong, o, idem saja, Saudara. Dan seterusnya dan seterusnya dan seterusnya dan seterusnya. Inikah yang disebut-sebut efek standar ganda, efek ambiguitas moral, atau sekularisme yang sesungguhnya? Atau mungkin otakku yang baru merasakan dunia? 

Gaya dan modelku lama-lama dirembes Master. Aksara berdarah-darah dari ubun-ubun yang habis-habisan polos dirantai harga diri. Pada saat dipilah-pilah atas isi, atas ‘input-output’ memperbahasa dan  memanifestasi, apanya yang telah tumbuh bermekaran dari waktu kepada waktu??? 

Seperti naik mobil mewah terasosiasi miliuner, siapapun yang menunggang kuda Andalusia, ia mahamulia . Ia pantas didudukkan di level tinggi. Tapi mau kemana? tergantung fantasi joki. “O, tak gendong kemana-mana. Tak gendong kemana-mana.”** Refrein ribuan kali, kepentinganlah kebenaran tertinggi. 

Tak selamanya pagi berkabut tebal, tak selamanya gelap malam tersisihkan fajar, tak selamanya semua berubah hanya karena menghibur diri.

“Iyah, ya! Tak mungkin berubah dengan duduk dan bersungut-sungut. Perubahan besar harus digerakkan dan dimulai dari diriku sendiri.”



Catatan:
*)   Draf serial yang masih acak.
**) Lirik lagu Tak Gendong, Mbah Surip.

Serial lain terkait:
Catatan tentang Inspirasi
Kami Bandwagon-mu
Combro Terdistorsi Tsunami
Revolusi
Eufemisme Diskriminasi



"Hold Me, Thrill Me, Kiss Me, Kill Me"


You don't know how you took it 
You just know what you got 
Oh Lordy you've been stealing 
From the theives and you got caught 
In the headlights 
Of a stretch car 
You're a star 


Dressing like your sister 
Living like a tart 
They don't know what you're doing 

Babe, it must be art 


You're a headache 

In a suitcase 

You're a star 

Oh no, don't be shy 


You don't have to go blind 
Hold me, thrill me, kiss me, kill me 
You don't know how you got here 
You just know you want out 


Believing in yourself 

Almost as much as you doubt 
You're a big smash 

You wear it like a rash 

Star 

Oh no, don't be shy 


There's a crowd to cry 


Hold me, thrill me, kiss me, kill me 

They want you to be Jesus 


They'll go down on one knee 
But they'll want their money back 

If you're alive at thirty-three 


And you're turning tricks 

With your crucifix 

You're a star 


(Oh child) 
Of course you're not shy 
You don't have to deny love 
Hold me, thrill me, kiss me, kill me