Tart Ultah Jadi Kangkung Asin (I)


Pengantar Renungan di Puncak Ciremai

     Ehem, kali ini terlintas kenangan masa kecil, belajar menyaur kangkung. Setelah menumis racikan bawang, plus ebi dan teri medan, terjunlah dari langit ke kawah, pucuk-pucuk daun nan segar bugar.  Instrumen drumben sekonyong-konyong memancar cipratan gebyar-gebyar penuh suka cita. Apalagi yang dinanti rekahan detik berselang, seremoni menyambut kristal-kristal garam menggelimang. Giliran baton separas sutil memegang kendali derap mars. “Bur, bur, bur, aku dicebur. Pas, pas, pas, takaranmu pas.”

     Si Mbok menyela, “Ingat-ingat, lo! Itu kangkung.”

     “Eit-eit, berkicau rupanya. Keren kan anak laki koki? Ya-ialah, siapa bilang nasi goreng, laki juga tahu. Tapi sama, kan? repot amat dicicip, ciumi saja. “Hem, hem, hem, harummu menyiksa.” Belum juga tarikan suara kecantol nada, e-eh, para calon kontestan hijau itu rapuh dan menyusut. Kok bisa, ya, pada kempis? O-oh, Fortuna kecele; mayoret memungut tongkat jatuh. Kepala yang mengawang-awang selelangit dapur, ambles ke kantong lebar magma kosong. Semula terbayang semangkok besar, betapa sepiringpun dikau sukar. Benar-benar bikin kaget. Terima kasih.    

     Usai doa pembuka makan, spontan kuserahi pengakuan. Kancah rasa yang berlepotan iler-iler malu, perih yang menisik sayatan sadar, telah tawar di hirauku. “Nggak dimakan, nggak apa-apa,” lirihku dingin mengakhiri. Mbok pembatu rumah di sudut meja, ibu dan bapak angkat di sebelah There, saling melempar pandang dan termesem-mesem adem.

     “Kondrad sudah tahu toh, Mbok? Ibu nggak pelototin kangkungnya, yang penting niat awal. Ayo kita rayakan satu pemelajaran.” Ibu mengamini maafku. Anggukan Mbok begitu meyakinkan. Dialah yang sarankan tambahan gula. Ya, cuman itu hidangan sayuran tersedia. Mereka sekeluarga tetap melahap masakan kangkung superasin hasil sok tahu berlimpah ruah di mangkok somplakku.

     “Nak Kondrad,  nggak terlalu kok. Enak kan, Pa?” Ibu yang kebetulan Kepsek sumirkan tanya. Tahu dah mana yang benar, saat mencecap kuah, terdengar tendangan kecil Ibu ke kaki Bapak.

     “Hem, mau … nyung … sep, eh, mak … nyusss,” Bapak tersendat. Jambang dan janggut ikut –ikutan jalan cepat. Ha-ha…. Mengapa selalu, ya? di tangan merekalah hadir nuansa teduh dan damai.

     “Dalam hati: Ibu, Bapak, Mbok, dan There-ku tersayang .... “

     “Suit-suit,” entah dari mana sambutan lenong ini. Jenderalkah, atau si ceking-pintar Nanang, si necis-magis Umar, si solis melankolis Alie, si raja mikrofon Hirah, di pangeran plontos Sutan, si babe perawi Gatot, si penyair darwis Bara’, si kritikus dawkins Gustav, atau …? Ya, cewek jarang sekali interupsi, paling-paling melempar senyum. Atau jangan-jangan si abah penunggu Ciremai dari tadi mondar-mandir sewot.

     Lirikan sahabat menirus ke satu penjuru. Dessy caem khusyukkan diri. Tertata di tangan seikat sutra flora: edelweis. 'Apaan, sih', dugaku hatinya mengkel. Andai saja tersirat mengerti, syukurlah. Andaikan tersirat lelah menahan kesal, wah, berabe ini. Andaikata tersirat misteri imajinasi Phantom sedalam samudera, waduh, menyerah ini.*
    
     “Ealah, pengantar renungan, Kawan, p-e-n-g-a-n-t-a-r, tar, tar, tar. Memangnya rahasia resep di dapur umum. Ningnong-ningnong, oi, boleh dilanjutin?” Bentuk mulut dipoles polos.

     Lagi-lagi cuap asal mangap beruntun candu. “Oh, ya, terus dong!” “Teruskan perjuanganmu!” “Teruslah Ente bernyanyi!” “Hem, asin sampean kebelet ehem.” “Oi, There apa There?”



Keterangan:




Antonio Banderas & Sarah Brightman - Phantom of the opera

In sleep he sang to me

In dreams he came
That voice which calls to me
And speaks my name
And do I dream again?
For now I find
The phantom of the opera is there,
Inside my mind 

Sing once again with me
Our strange duet
My power over you
Grows stronger yet
And though you turn from me
to glance behind
The phantom of the opera is there
Inside your mind 

Those who have seen your face
Draw back in fear
I am the mask you wear 

It's me they hear 

My spirit and your voice
In one combined
The phantom of the opera is there
inside my mind 

Is that the phantom of the opera?
Beware the phantom of the opera 

In all your fantasies you always knew
That man and mystery 

Were both in you 

And in this labrinth
Where night is blind
The Phantom of the opera is here 

Inside my mind 

Sing, my Angel of Music! 

He's there,
the Phantom of the Opera..