Nyanyikan Lagu Malaikat Hati Kecil

Morandi lyrics - Angels (Love is the answer)

People,stop
fighting
Angels are crying
We can be better
Love is the answer

Look inside
Are there any more tears to cry?
Don't you wonder why?
Why you feel 
so alone
All against the world
World,world
Search back time

When you used to sing along,
To the music of your soul
Song of faith,you can
change,
It's not too late

People stop
fighting
Angels are crying
We can be better
Love ïs 
the answer........

   

Nyanyikan Lagu Malaikat Hati Kecil

Garis langkah kaki-kaki kultuskan manusia jaman
Garis mati larik-larik akar materialisme... zonder gema-gema bernas pemaknaan
Kuasa praksis tangan-tangan dingin... bertautan meramu kebinasaan
Kuasa ambang jiwa jiwa sampahkan keteguhan...
dari titisan
dan percikan iman

Hancurkan perisai keadilan, batas hidup hanyalah sangkar aku dan akalku
Cecarlah keselamatan, ayat-ayat hukum dunia hanyalah utopia mesias
Renungan sedalam air terjengkal tangan, tak lebih riak-riak manjakan sisa waktu
Sorga kini dan harapan ke depan, tak lebih sebuah harga peruntukan timbal balik 
dunia rutinitas
dingin 
dan membeku

Nyanyikan lebih dalam lagu jiwa... sahabat-sahabat pinggiran bisa lebih baik
Nyanyikan lebih dalam lagi lagu jiwa... malaikat kecil pun bisa lebih baik
Nyanyikan lebih dalam lagu jiwa... anak-anak tak sekolah bisa lebih baik
Nyanyikan lebih dalam lagi lagu jiwa... kita pun bisa lebih baik



Terinspirasi dari kisah nyata dengan kamera tersembunyi, sebuah acara Minta Tolong (MNC Entertainment, 16/6/2011, sekitar 16.00 WIB)
                                                                                                             

Ringkasan cerita, sekilas dari yang terlihat :


Perempuan kecil itu terus mengejar dengan sejumlah pertanyaan, dan memohon belas kasih Edi. "Kakak sekolah gak? Kakak tinggal di mana? Dengan siapa? Kak, aku minta tolong. Aku mau beli alat tulis untuk sekolah. Tapi aku tak punya uang. Ayahku sudah tidak ada. Kakak mau gak beli semua susu kedelai ini?" meluncur begitu saja. Edi Prasetyo sendiri adalah seorang penjual makanan keliling. Satu sosok remaja ibu kota yang kehilangan masa sekolahnya. Edi mau membantu tanpa banyak penjelasan, alasannya berbuat kebaikan.

Di ujung cerita, seorang kru tv. membeli makanan yang dijual Edi. Ia tidak meminta kembalian dan terus berlalu. Nilainya berlipat-lipat dibandingkan sejumlah uang yang diberikan Edi kepada perempuan kecil tadi. Sebuah paparan keteladanan dengan kesederhanaan. Tanpa ruwet menawarkan harga, atau menanyakan lebih jauh tentang latar belakang atau alasan mengapa Edi mau menolong. Maka dengan cara yang sederhana pula, berkah dari seseorang tadi ia terima. Amin.