Kode-Kode Kamuku-Akumu!?

Mengapa mereka baik-baik sama Ayah?


Daripada membuta siapa kamu di matanya

dengan ‘satu kuas’ kaulukiskan seribu protokoler negara

Daripada ketahuan amnesia langgammu di mulutnya

dengan ‘satu troli’ kaubacakan seribu tralala


Kau mungkin berpikir

hanya karna suaraku di matamu

akumu orang-orangan di jangkarku?

dengan ‘satu suara’

kaupoles kaca tabung sehalus debu
 

   sekarang

   anak didik menyemai elementer

   wiracarita pancarkan cahaya

   siapa itu Mashudul Hug siapa Kasimo

   siapa itu Bung Karno siapa Bung Hatta

   siapa mereka siapa debu siapa  A n d a  di sana


Kau mungkin berpikir

hanya langit namaku kaplingmu

akumu tersandera mengundang hujan batu

dengan ‘satu pisau bedah ’

kaucacah matanya ribuan lelaku

merusak tilasan luhur

rambu-rambu


   sekarang

   di padepokan pelosok terjauh

   anak-anak bangsa menjengkal diri

   siapa diri kita

   yang telah hilang


Oh surgamu surga koruptor surga pemalak

betapa malu terhirup di rongga dada mereka

Kau kode-kode tilasan kehormatan tuan dan mevrouw

resistensi nafas menghembus alibi kompak

Kompak menggatra hukum tahu dan tempe renyah

si jelata lugu


Oh, duniaku jasad melenguh
‘satu kamu’ nurani berlalu :


Apa kabarmu Gerakan Bersih-Bersih duhai keningku

   dalam lembaran kosong, hanya ada kata-kata kosong

Beginikah cara memperbudak sumpah-janji duhai dengarku

   dalam kata-kata kosong, nasionalisme termangu kosong

Ternyata bumerang-bumerangku pula

jawaban-jawaban bumerangmu


Satu di antara mereka kelak tiba berkata

dengan kenyataan rechsstaat berhakiki

tegas lugas kepada cucumu


Nak! Ayahmu kebanggaan dan kehormatan negara. Ayah pembela hati nurani seluruh rakyat Indonesia. Tetapi titipan kedaulatan tidak kedap suara. Hukum berlaku sama.



Mevrouw sebutan nyonya jaman penjajahan Belanda.
Mashudul Hug (pembela kebenaran) nama lain Haji Agus Salim.
Link Youtube