Jika kakiku hanyalah mampu membekaskan tapak di bumi pertiwi
maka pastaslah jiwaku bagai anak pasir
di bawah kuasa tanah juga langit nageri
Jika ujung pandanganku hanyalah mampu terlepas sebatas ujung cakrawala
maka pantaslah pikiranku bagaikan laut juga angkasa
di bawah alam semesta kemunafikan berbusa
--
Aku yang terbatas dalam ruang dan waktu tanpa batas, tidak juga kamu
tapi bayangan paradoks terus berjalan tanpa takut
di atas kuasa nilai-nilai keluhuran bangsa
--
Aku muak mendengar titah-titah kenegarawanan
manakala keterpurukan dan kebinasaan karena mulut sucimu,
adalah fakta dosa bangsa
Mulutku terkunci bicara hatinurani
manakala cahayanya jatuh di bawah kenisbian
setiap jengkal wilayah abu-abu, halalkan kooptasi
Jiwaku terbuang kala bicara kebijaksanaan dan semua filosofi anak bangsa
manakala pikiran-pikiran agung mampu melakukan pembusukan,
karena kebohongan besaR*
Lantang suaraku tidak akan pernah berkata jujur
manakala citra manusia Indonesiaku terkoyak-koyak
oleh kemunafikan demi kemunafikan baru
demi citra dan emblem garuda di dadamu
--
Aku yang terbatas dalam ruang dan waktu tanpa batas, tidak juga kamu
tapi bayangan kalah juga menang
takluk di atas tahta-tahta kuasa statusquo
sederajat nagari demokrasi
--
Badut-badut aktor episode reformasi melakukan hipotesa
dan pengandaian paralel kebenaran palsu
Tapi seni akal-akalan tidak akan mungkin seluas papan catur
walau linier dengan penggalan-penggalan waktu
Aku yang didungukan oleh imej di balik angka-angka
dan simpul kebohongan besar sebagai kata kunci
Kesetiaan kenegaraanku pun engkau ukur
hanya sebatas parameter emosi demonstrasi
dan satuan simpati rakyat di atas mesin survei
Hidup adalah pelasanaan kata-kata tanpa nihilkan makna
perjuangan rakyat adalah pertarungan konsistensi
tanpa robekan bendera merah putih
Aku yang terbatas dalam ruang dan waktu tanpa batas, tidak juga kamu
tapi bayangan apatis telah menjadi peluru
di bawah kuasa kaki-kaki penjajah bangsa sendiri
--
Ingatlah sejarah saat mereka menaikkan bendera
dengan integritas diri sebagai anak-anak pertiwi
Jujur dengan darah perjuangan..
Setia dengan jiwa persatuan..
Untuk sebuah bangsa...
Siapa lagi yang bisa dipercaya
bila kata demi kata para pemimpin
mencederai nilai-nilai kejujuran
rakyat semesta ?
maka pastaslah jiwaku bagai anak pasir
di bawah kuasa tanah juga langit nageri
Jika ujung pandanganku hanyalah mampu terlepas sebatas ujung cakrawala
maka pantaslah pikiranku bagaikan laut juga angkasa
di bawah alam semesta kemunafikan berbusa
--
Aku yang terbatas dalam ruang dan waktu tanpa batas, tidak juga kamu
tapi bayangan paradoks terus berjalan tanpa takut
di atas kuasa nilai-nilai keluhuran bangsa
--
Aku muak mendengar titah-titah kenegarawanan
manakala keterpurukan dan kebinasaan karena mulut sucimu,
adalah fakta dosa bangsa
Mulutku terkunci bicara hatinurani
manakala cahayanya jatuh di bawah kenisbian
setiap jengkal wilayah abu-abu, halalkan kooptasi
Jiwaku terbuang kala bicara kebijaksanaan dan semua filosofi anak bangsa
manakala pikiran-pikiran agung mampu melakukan pembusukan,
karena kebohongan besaR*
Lantang suaraku tidak akan pernah berkata jujur
manakala citra manusia Indonesiaku terkoyak-koyak
oleh kemunafikan demi kemunafikan baru
demi citra dan emblem garuda di dadamu
--
Aku yang terbatas dalam ruang dan waktu tanpa batas, tidak juga kamu
tapi bayangan kalah juga menang
takluk di atas tahta-tahta kuasa statusquo
sederajat nagari demokrasi
--
Badut-badut aktor episode reformasi melakukan hipotesa
dan pengandaian paralel kebenaran palsu
Tapi seni akal-akalan tidak akan mungkin seluas papan catur
walau linier dengan penggalan-penggalan waktu
Aku yang didungukan oleh imej di balik angka-angka
dan simpul kebohongan besar sebagai kata kunci
Kesetiaan kenegaraanku pun engkau ukur
hanya sebatas parameter emosi demonstrasi
dan satuan simpati rakyat di atas mesin survei
Hidup adalah pelasanaan kata-kata tanpa nihilkan makna
perjuangan rakyat adalah pertarungan konsistensi
tanpa robekan bendera merah putih
Aku yang terbatas dalam ruang dan waktu tanpa batas, tidak juga kamu
tapi bayangan apatis telah menjadi peluru
di bawah kuasa kaki-kaki penjajah bangsa sendiri
--
Ingatlah sejarah saat mereka menaikkan bendera
dengan integritas diri sebagai anak-anak pertiwi
Jujur dengan darah perjuangan..
Setia dengan jiwa persatuan..
Untuk sebuah bangsa...
Siapa lagi yang bisa dipercaya
bila kata demi kata para pemimpin
mencederai nilai-nilai kejujuran
rakyat semesta ?
Ngeriku - Iwan Fals
Bersih bersih bersih bersihlah negeriku
Malu malu malu malulah hati
Kotornya teramat gawat ya kotornya sangat
Inilah amanat yang menjadi keramat
Bersih bersih bersih bersihlah diri
Sebelum menyapu sampah dan debu debu
Nyanyian berkarat sampai ke liang lahat
Atas nama rakyat yang berwajah pucat
Negeriku negeri para penipu
Terkenal kesegala penjuru
Tentu saja bagi yang tak tahu malu
Inilah sorga sorganya sorga
Negeriku ngeriku
Busuk busuk busuk busuk bangkai tikus
Yang mati karena dihakimi rakyat
Adakah akhirat menerima dirinya
Adakah disana yang masih bisa bercanda dengan rakus
Negeriku negeri para penipu
Terkenal kesegala penjuru
Tentu saja bagi yang tak tahu malu
Inilah sorga sorganya sorga
Negeriku ngeriku
Bersih bersih bersih bersihlah negeriku
Sumber lirik :
http://musiklib.org/Iwan_Fals-Ngeriku-Lirik_Lagu.htm
Sumber berita fakta 18 kebohongan publik :
http://detiknews.com/read/2011/01/10/230658/1543630/10/aktivis-catat-18-kebohongan-pemerintahan-sby
http://kabarnet.wordpress.com/2011/01/11/inilah-18-kebohongan-presiden-sby/